Monthly Archives: May 2020

Sistem Pendidikan di Afrika Selatan

Sistem Pendidikan Yang Terdapat di Afrika Selatan

Sistem Pendidikan Yang Terdapat di Afrika Selatan – Pendidikan di Afrika Selatan diatur oleh dua departemen nasional, yaitu departemen Pendidikan Dasar (DBE), yang bertanggung jawab untuk sekolah dasar dan menengah, dan departemen Pendidikan Tinggi dan Pelatihan (DHET), yang bertanggung jawab untuk pendidikan tinggi dan kejuruan. Sebelum 2009, kedua departemen ini diwakili dalam satu Departemen Pendidikan.

Departemen DBE berurusan dengan sekolah umum, sekolah swasta (juga disebut oleh departemen sebagai sekolah independen), pusat pengembangan anak usia dini (PAUD), dan sekolah kebutuhan khusus. Sekolah negeri dan sekolah swasta secara kolektif dikenal sebagai sekolah biasa, dan mencakup sekitar 97% sekolah di Afrika Selatan.

Sistem Pendidikan di Afrika Selatan

Departemen DHET berurusan dengan perguruan tinggi pendidikan dan pelatihan lebih lanjut (FET), pusat pendidikan dan pelatihan dasar orang dewasa (ABET), dan institusi pendidikan tinggi (HE).

Kesembilan provinsi di Afrika Selatan juga memiliki departemen pendidikan mereka sendiri yang bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan departemen nasional, serta menangani masalah-masalah lokal.

Pada tahun 2010, sistem pendidikan dasar terdiri dari 12.644.208 peserta didik, 30.586 sekolah, dan 439.394 guru. Pada tahun 2009, sistem pendidikan dan pelatihan yang lebih tinggi terdiri dari 837.779 siswa di lembaga HE, 420.475 siswa di lembaga FET yang dikontrol negara dan 297.900 di pusat ABET yang dikendalikan negara. joker123

Pada 2013, pemerintah Afrika Selatan menghabiskan 21% dari anggaran nasional untuk pendidikan, sekitar sepuluh persen dari anggaran pendidikan dialokasikan untuk pendidikan tinggi. www.americannamedaycalendar.com

Struktur dan Kebijakan

Departemen Pendidikan Dasar dipimpin oleh direktur jenderal Hubert Mathanzima Mweli, dan kebijakannya dibuat oleh menteri Angie Motshekga dan wakil menteri Enver Surty. Departemen Pendidikan dan Pelatihan Tinggi dipimpin oleh direktur jenderal Mary Metcalfe, dan kebijakannya dibuat oleh menteri Naledi Pandor dan wakil menteri Buti Manamela.

Kedua departemen ini didanai dari pajak pemerintah pusat. Departemen Pendidikan Dasar membayar sebagian dari gaji guru di sekolah negeri, sedangkan sekolah independen dibiayai secara pribadi. Sekolah pemerintah dalam keadaan tertentu dapat menambah dana mereka melalui kontribusi orang tua.

Sistem Pendidikan Dasar (Sekolah Dasar dan Menengah)

DBE secara resmi mengelompokkan pendidikan dasar menjadi dua “band” yang disebut Pendidikan dan Pelatihan Umum (GET), yang mencakup kelas 0 ditambah kelas 1 hingga 9, dan Pendidikan dan Pelatihan Lanjutan (FET), yang mencakup kelas 10 sampai 12.

GET (Kelompok Pendidikan dan Pelatihan Umum) dibagi lagi menjadi “fase” yang disebut Fase Fondasi (kelas 0 ditambah kelas 1 hingga 3), Fase Menengah (kelas 4 hingga 6), dan Fase Senior (kelas 7 hingga 9).

Rasio Pelajar

Menurut laporan statistik DBE 2010 (diterbitkan pada 2012), rata-rata ada 30 peserta didik per guru, 480 peserta didik per sekolah, dan 16 guru per sekolah. Rasio peserta didik per guru kira-kira sama di semua provinsi, tetapi rasio peserta didik per sekolah bervariasi per provinsi. Misalnya, di Gauteng ada 800 peserta didik per sekolah dan 28 guru per sekolah, sedangkan di Eastern Cape ada 350 peserta didik per sekolah dan 12 guru per sekolah.

Penghasilan dan Pengeluaran Sekolah

Sekolah-sekolah di Afrika Selatan menerima hibah dari pemerintah untuk biaya operasional mereka, seperti memelihara tanah, biaya administrasi, gaji, buku dan bahan pendidikan, dan kegiatan di luar sekolah. Sebagian besar sekolah melengkapi hibah pemerintah dengan aliran pendapatan lain, seperti biaya sekolah yang dibayarkan oleh orang tua, acara penggalangan dana, dan penerimaan sumbangan.

Umumnya, biaya sekolah yang lebih tinggi mencegah anak-anak yang lebih miskin untuk bersekolah di sekolah yang elit. Tidak ada batasan jumlah biaya yang dapat ditetapkan oleh sekolah. Orang tua dapat mengajukan permohonan ke sekolah untuk pengurangan penuh atau sebagian biaya sekolah, dan banyak sekolah yang elit memberikan bantuan keuangan kepada sejumlah kecil pelajar (misalnya, jika orang tua adalah alumni), tetapi itu bukan persyaratan hukum.

Ukuran hibah yang dibayarkan oleh pemerintah sebagian besar ditentukan oleh tingkat kemiskinan di lingkungan tempat sekolah tersebut berada, serta tingkat pengangguran dan tingkat pendidikan umum dari populasi di lingkungan itu. Akibatnya, sekolah-sekolah di daerah yang lebih makmur harus mengumpulkan lebih banyak uang dari sumber lain untuk mempertahankan standar pendidikan yang sama, tetapi sekolah-sekolah dari daerah makmur sering memiliki begitu banyak penghasilan tambahan sehingga standar pendidikan mereka jauh lebih tinggi daripada sekolah yang kurang makmur.

Contoh Biaya Sekolah

Sekolah tidak diwajibkan untuk mempublikasikan biaya sekolah mereka secara publik dan banyak sekolah yang merahasiakannya, tetapi berikut adalah beberapa contoh biaya sekolah di sekolah non-swasta di Afrika Selatan:

•    The Settler’s High, Bellville: R15200 per anak per tahun

•    Monument Park High, Kraaifontein: R9000 per anak per tahun

Sistem Pendidikan di Afrika Selatan

Kemiskinan dan Biaya Sekolah

Sekolah tidak boleh menolak anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah untuk masuk ke sekolah mereka. Sejak 1996, anak-anak yang orang tuanya sangat miskin secara hukum dibebaskan dari sebagian atau seluruh biaya sekolah. Sejak 1998, rumusnya adalah sebagai berikut: Jika penghasilan tahunan gabungan orang tua kurang dari sepuluh kali biaya sekolah tahunan, anak secara hukum dibebaskan dari pembayaran biaya sekolah. Jika penghasilannya lebih dari sepuluh kali biaya sekolah tetapi kurang dari tiga puluh kali biaya sekolah, anak secara hukum berhak atas pengurangan biaya sekolah tertentu. Dalam praktiknya, peraturan ini hanya membantu keluarga yang sangat miskin, dan bukan keluarga kelas pekerja dan menengah.

Anak yatim dan anak-anak dari orang tua yang menerima hibah sosial terkait kemiskinan juga dibebaskan dari pembayaran uang sekolah. Sejak 2006, Departemen Pendidikan menawarkan insentif berikut untuk 40% sekolah termiskin: jika sekolah tidak membebankan biaya sekolah, departemen pendidikan meningkatkan hibah untuk menebus kurangnya pendapatan dari biaya sekolah. Pada awalnya direncanakan untuk meningkatkan insentif ini untuk 60% sekolah termiskin pada tahun 2009. Insentif ini hanya berlaku untuk anak-anak dalam kelompok GED, dan anak-anak yang ingin menyelesaikan kelas 10-12 masih harus membayar biaya penuh.

Pada tahun 2008, sekitar 5 juta pelajar di 14.264 sekolah mendapat manfaat dari program sekolah tanpa biaya, dan sebagian besar peserta didik berada di provinsi Eastern Cape, KwaZulu-Natal dan Limpopo.

Sekolah Swasta

Sekolah swasta, juga dikenal sebagai sekolah independen, adalah sekolah yang tidak dimiliki oleh negara. Mereka biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh perwalian, gereja atau komunitas, atau oleh perusahaan nirlaba. Tidak semua sekolah swasta di Afrika Selatan membebankan biaya sekolah tinggi. Sekolah swasta tertentu juga menerima hibah dari negara, tergantung pada komunitas yang dilayani dan biaya yang dibebankan.

Sistem Pendidikan dan Pelatihan yang Lebih Tinggi

Untuk masuk ke universitas, diperlukan “Pengesahan Matrikulasi”, meskipun beberapa universitas menetapkan persyaratan akademik tambahan sendiri. Afrika Selatan memiliki sektor yang lebih tinggi, dengan lebih dari satu juta siswa terdaftar di universitas, perguruan tinggi, dan universitas teknologi di negara itu. Semua universitas bersifat otonom, melapor kepada dewan mereka sendiri daripada pemerintah. Sistem Kerangka Kualifikasi Nasional (NQF) untuk mengelola pendidikan tinggi secara luas di negara ini dijalankan oleh Otoritas Kualifikasi Afrika Selatan.

Pembantaian Albino di Afrika Demi Praktik Ilmu Hitam

Pembantaian Albino di Afrika Demi Praktik Ilmu Hitam

Pembantaian Albino di Afrika Demi Praktik Ilmu Hitam – Jika biasanya kita bisa menjumpai orang-orang dengan kulit gelap di daratan Afrika, namun nyatanya tak semua orang Afrika berkulit gelap. Tidak banyak yang tahu jika ada orang-orang yang memiliki kulit berwarna putih di sana. Hanya saja, kulit putih yang dimaksud bukan karena secara ras atau genetik, melainkan ada kelainan pigmen kulit yang membuatnya menjadi tidak berwarna atau lebih tepatnya disebut Albino.

Albinisme atau albino merupakan kelainan genetik yang ditandai dengan berkurangnya produksi melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut dan mata) secara penuh atau sebagian. Oleh sebab itu, orang dengan albinisme atau yang biasa disebut orang albino mempunyai rambut, kulit, dan mata dengan warna yang terang atau tak berwarna.

Pembantaian Albino di Afrika Demi Praktik Ilmu Hitam

Orang dengan kondisi ini berisiko terisolir karena kondisinya. Stigmatisasi sosial mungkin saja terjadi, khususnya di dalam komunitas kulit berwarna, di mana ras orang albino tergolong sebagai minoritas. Tidak ada penyembuhan untuk albinisme, tetapi orang dengan albinisme bisa mengambil langkah untuk melindungi kulit dan memaksimalkan penglihatan mereka. daftar joker388

Orang-orang albino di Afrika dianggap sebagai orang-orang langka yang sangat sulit ditemui, kecuali di wilayah Tanzania dan Malawi. Walau hal itu merupakan suatu permasalahan yang wajar, pada kenyataannya para albino Afrika ini memiliki kisah tragis di kampung halaman mereka. https://www.americannamedaycalendar.com/

Mereka menjadi buruan oleh orang-orang yang mempraktikkan ilmu hitam, karena ada kepercayaan yang berkembang disana bahwa orang albino memiliki ‘tuah’ abadi. Bahkan tubuh mereka diyakini memiliki kekuatan untuk memberikan kesembuhan, apalagi di daerah Tanzania dan Malawi para dukun memang masih tergolong banyak.

Untuk bisa mendapat tubuh albino mereka bahkan rela untuk membayarnya dengan harga tinggi, demi bisa mempraktikkan ilmu sihirnya. Kasus penculikan dan pembunuhan orang-orang Albino meningkat di Malawi. Amnesty International menyerukan diakhirinya pembunuhan terhadap mereka. Amnesty juga meminta pemerintah Malawi mengambil kebijakan tegas untuk menghentikan aksi brutal ini.

Kelompok hak asasi manusia itu mengatakan serangan terhadap orang-orang albino meningkat tajam dalam setahun terakhir dan beberapa anggota geng bahkan mengambil bagian tubuh mereka untuk dijual atau digunakan dalam ilmu sihir. Bagian tubuh mereka dipercaya membawa keberuntungan.

“Gelombang serangan brutal terhadap orang-orang albino, yang tidak pernah terjadi sebelumnya, telah menciptakan teror terhadap mereka dan keluarga mereka di negara Afrika bagian selatan,” kata Amnesty dalam sebuah laporan bertajuk “We Are Not Animal to be Hunted or Sold: Violence and Discrimination Against People with Albinism in Malawi,” yang dirilis pada Juni 2016.

Dalam laporannya, Amnesty menyatakan kekesalan ketika seorang bocah 2 tahun, Whitney, diculik dari tempat tidurnya pada April. Tengkorak, gigi, dan pakaian Whitney ditemukan kemudian di desa tetangga. Pembunuhan brutal lainnya dialami Harry, yang berumur 9 tahun, yang diculik dari rumahnya pada Februari dan akhirnya ditemukan telah dipenggal.

Menurut laporan Africanews.com, dalam 19 bulan terakhir, pihak berwenang di Malawi telah mencatat 18 kasus pembunuhan albino dan penculikan terhadap lima orang lain. Amnesty sendiri khawatir jumlah sebenarnya mungkin lebih tinggi karena banyak serangan untuk ritual rahasia di daerah pedesaan tidak pernah dilaporkan.

Laporan lebih lanjut menyatakan beberapa pelaku pembunuhan yang pernah ditangkap di masa lalu telah dibebaskan atau diberi hukuman ringan. Tidak juga ada dokumentasi tentang kejahatan sistematis terhadap orang-orang albino di Malawi.

Albino adalah kondisi genetik saat lahir, langka, dan tidak menular, yang mengakibatkan tidak adanya pigmentasi di mata, kulit, dan rambut. Diperkirakan terdapat 7.000-10.000 orang albino dari 16,5 juta penduduk yang hidup di Malawi.

Diskriminasi terhadap albino di Afrika memang sudah terjadi sejak ratusan, bahkan ribuan tahun yang lalu, dan ada penelitian yang dilakukan pada tahun 1892. Ketika seorang peneliti, yang bernama Charles Staniland Wake dari Chicago melakukan perjalanan ke Afrika untuk meneliti budaya dan suku yang berkembang.

Dalam bukunya berjudul Memoirs of International Congress of Anthropologie, Charles terkejut ketika bertemu dengan orang albino. Tetapi, setahun kemudian ia tak lagi melihat orang kulit putih lain selain yang dijumpainya tersebut, hal itu tentu mengerikan bagi Charles.

Terlebih ia melihat bahwa bayi albino yang baru lahir akan dibunuh, hal itu tak lain untuk menjaga warna kulit penduduk di desa agar tetap tampak gelap. Dalam tulisannya ia menyimpulkan bahwa, “Hitam bisa berubah menjadi putih, tetapi putih tidak pernah bisa menjadi hitam.”

Kesenjangan ras menunjukkan ketakutan orang kulit hitam, menuju kepunahan ras mereka. Selain Charles, kisah lain yang diceritakan yaitu kisah Kabula seorang gadis albino yang diculik saat ia pulang sekolah. Beruntung Kabula tidak dibunuh,  ironisnya tangannya dipotong setelah itu para penculiknya meninggalkannya.

Itu hanyalah satu kisah, sedangkan ratusan orang albino lain mengalami nasib yang sama dengan Kabula. Untuk harga potongan tubuh orang albino rupanya juga cukup mahal, sekitar $2.000 sekitar Rp29 juta, sedangkan satu tubuh utuh orang albino memiliki harga $75.000 sekitar Rp1,1 Milliar. Sungguh ironis bukan, padahal penghasilan rata-rata orang Tanzania hanya $400 per tahun  sekitar Rp5 juta.

Oleh karena itu anak-anak yang menderita albino setidaknya harus disediakan tempat yang aman, mereka harus bersekolah dan tinggal di asrama. Bahkan di tahun 2014, sekitar 70 orang albino membentuk suatu koloni mereka sendiri di Pulau Ukerewe pulau kecil di lepas pantai Tanzina.

Pembantaian Albino di Afrika Demi Praktik Ilmu Hitam

Hal itu ternyata tak cukup, seorang warga albino di Ukerewe yang bernama Alfred Kapole diserang di Ukerewe. Komunitas albino tersebut mulai membentuk sebuah organisasi di Tanzania dengan nama Albinism Society, yang berupaya untuk meyakinkan orang-orang. Komunitas tersebut mengatakan pada orang-orang dengan menulis “Kami tidak mencair di bawah matahari. Kami tidak menghilang. Kami hidup dan mati seperti orang normal.”

Meski terdengar mengerikan, beberapa penduduk juga masih memiliki sikap toleransi dan melakukan perlawanan untuk menemukan keadilan bagi orang-orang albino. Dalam sebuah perlawanan pada tahun 2015 misalnya, seorang wanita bernama Jane Faidha Bakari dituduh sebagai penyihir yang membayar untuk mendapatkan orang albino.

Untuk itulah orang-orang mendatangi rumahnya dan lebih dari 200 penduduk marah dan menyeretnya keluar dari rumah dan mengadili wanita tersebut hingga mati. Sayangnya keberadaan dukun yang sebenarnya sangat rahasia dan tidak terungkap identitasnya, dan orang-orang hanya jatuh pada stereotip tentang apa yang dipikir mereka sebagai penyihir.

Akhirnya, setelah beradab-abad orang-orang albino berusaha mendapat keadilan, mereka sedikit mendapatkan angin segar pada tahun 2015. Kala itu, Perserikatan Bangsa-bansa berbicara mengenai isu rasisme dan tindakan amoral tersebut, pemerintah kemudian menetapkan untuk memberi ruang dan hak bagi orang-orang albino.

Sebanyak 225 dukun yang mempraktekkan ilmu mereka tanpa izin medis ditangkap, serta dokter yang diyakini sebagai penyihir yang dicurigai memburu orang albino. Dalam penggrebekan itu mereka menemukan ekor monyet, kulit singa, gigi babi hutan dan banyak lagi bagian dari hewan langka. Mungkin penangkapan tersebut menjadi sebuah kemenangan bagi para albino, dalam hal ini isu-isu tersebut mungkin sudah mulai tak terdengar lagi.

Kebijakan Ilmu Sains dan Teknologi di Maroko

Kebijakan Ilmu Sains dan Teknologi di Maroko

Kebijakan Ilmu Sains dan Teknologi di Maroko – Sains dan teknologi di Maroko telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah Maroko telah menerapkan reformasi untuk mendorong penelitian ilmiah. Sementara penelitian belum memperoleh status prioritas nasional di Maroko, negara itu memang memiliki aset utama yang dapat mengubah sektor Litbang menjadi dasar utama untuk pembangunan. Industri ini tetap didominasi oleh sektor publik, dengan universitas mempekerjakan 58% peneliti.

Evaluasi Maroko sendiri dilakukan terhadap sistem penelitian nasionalnya, yang dilaksanakan pada tahun 2003 – mengungkapkan bahwa negara tersebut memiliki persediaan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan terlatih baik dan bahwa beberapa laboratorium berkualitas sangat tinggi. Namun, kesenjangan terbesar terletak pada hubungan antara penelitian dan inovasi. Kualifikasi pendidikan para peneliti Maroko telah meningkat secara signifikan sejak awal 1990-an. Universitas Al-Karaouine dianggap sebagai universitas pemberi gelar akademik tertua yang terus beroperasi di dunia, oleh Guinness Book of Records.

Kebijakan Ilmu Sains dan Teknologi di Maroko

Kebijakan Nasional (2009-2025)

Visi untuk Pendidikan dan Penelitian

Pada tahun 2009, Strategi Nasional untuk Pengembangan Riset Ilmiah hingga tahun 2025 merekomendasikan untuk menaikkan tingkat pendaftaran sekunder dari 44% menjadi setidaknya 80% dan tingkat pendaftaran perguruan tinggi untuk anak usia 19-23 tahun dari 12% menjadi lebih dari 50% pada tahun 2025. Pada 2014, pengangguran tetap tinggi, lebih dari 9% dan sekitar 41% dari angkatan kerja tidak memiliki kualifikasi apa pun. daftar joker123

Pada bulan Mei 2009, perdana menteri Maroko, Abbas El Fassi, mengumumkan dukungan yang lebih besar untuk sains selama pertemuan di Pusat Nasional untuk Penelitian Ilmiah dan Teknis. Tujuannya adalah untuk memberikan universitas otonomi keuangan yang lebih besar dari pemerintah untuk membuat mereka lebih responsif terhadap kebutuhan penelitian dan lebih mampu menjalin hubungan dengan sektor swasta, dengan harapan hal ini akan menumbuhkan budaya kewirausahaan di dunia akademis. Dia mengumumkan bahwa investasi dalam sains dan teknologi akan meningkat dari US $ 620.000 pada 2008 menjadi US $ 8,5 juta (69 juta dirham Maroko) pada 2009, untuk membiayai perbaikan dan kemudian digunakan untuk mengembangkan produk baru. www.mrchensjackson.com

Pada tahun yang sama, pemerintah Maroko menandatangani alokasi sebesar DH12.6bn (€ 1.1bn) dalam perjanjian baru untuk meningkatkan kualitas universitasnya, sebagai bagian dari Program Dukungan Darurat Pendidikan Nasional 2009-2012. Investasi ekstra ini diperuntukkan bagi infrastruktur umum. Pemerintah menetapkan target untuk mengakreditasi 92% universitasnya sebagai lembaga penelitian pada 2012, dibandingkan dengan 69% pada 2008.

Pada tanggal 20 Mei 2015, kurang dari setahun setelah pembentukannya, Dewan Tinggi untuk Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian Ilmiah menyajikan laporan kepada raja yang menawarkan Visi untuk Pendidikan di Maroko 2015-2030. Laporan tersebut menganjurkan agar pendidikan menjadi egaliter dan, dengan demikian, dapat diakses secara maksimum. Karena peningkatan kualitas pendidikan sejalan dengan promosi penelitian dan pengembangan, laporan tersebut juga merekomendasikan pengembangan sistem inovasi nasional terpadu yang akan dibiayai secara bertahap dengan meningkatkan pangsa PDB yang ditujukan untuk penelitian dan pengembangan ‘hingga 1% dalam jangka pendek , 1,5% pada tahun 2025 dan 2% pada tahun 2030 ‘.

Strategi Inovasi Maroko

Strategi Inovasi Maroko diluncurkan pada KTT Inovasi Nasional pertama negara itu pada Juni 2009 oleh Kementerian Perindustrian, Perdagangan, Investasi, dan Ekonomi Digital. Ini memiliki tiga tujuan utama:

  • untuk mengembangkan permintaan domestik untuk inovasi;
  • membina hubungan publik-swasta; dan
  • memperkenalkan mekanisme pendanaan inovatif, termasuk Intilak untuk perusahaan baru yang inovatif dan Tatwir untuk perusahaan industri atau konsorsium.

Maroko telah berhasil mengatasi dampak dari krisis keuangan global dengan relatif baik, dengan pertumbuhan rata-rata lebih dari 4% antara 2008 dan 2013. Namun, karena Eropa adalah tujuan utama ekspor Maroko, hal ini telah dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi Eropa sejak 2008. Ekonomi Maroko beragam tetapi tetap berfokus pada produk bernilai tambah rendah.

Ada juga tanda-tanda berkurangnya daya saing di beberapa daerah. Dalam beberapa tahun terakhir, Maroko telah mengakui pangsa pasar untuk pakaian dan sepatu sedang menghadapi persaingan internasional yang keras dari Asia, khususnya, tetapi berhasil memperluas pangsa pasarnya untuk pupuk, kendaraan penumpang dan peralatan untuk distribusi listrik.

Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah mendukung penelitian melalui teknologi canggih dan pengembangan kota-kota inovatif di Fez, Rabat, dan Marrakesh. Strategi Inovasi Maroko menetapkan target untuk menghasilkan 1.000 paten Maroko dan menciptakan 200 perusahaan baru yang inovatif pada tahun 2014.

Secara bersamaan, Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Teknologi Baru (seperti yang telah terjadi) menciptakan Klub Inovasi Maroko pada tahun 2011, dalam kemitraan dengan Kantor Industri dan Komersial Properti Maroko. Idenya adalah untuk menciptakan jaringan pemain dalam inovasi, termasuk peneliti, pengusaha, mahasiswa, dan akademisi, untuk membantu mereka mengembangkan proyek-proyek inovatif. Pemerintah mendorong keterlibatan warga dalam inovasi di pihak lembaga publik.

Kebijakan Ilmu Sains dan Teknologi di Maroko

Kemitraan Universitas – Bisnis

Pada 2015, Maroko memiliki tiga technopark. Sejak technopark pertama didirikan di Rabat pada 2005, yang kedua telah didirikan di Casablanca dan, pada 2015, yang ketiga di Tangers. Seperti dua pendahulunya, technopark di Tangers menampung perusahaan-perusahaan yang berspesialisasi dalam teknologi informasi dan komunikasi (TIK), teknologi ‘hijau’ (yaitu, teknologi ramah lingkungan) dan industri budaya.

Di Tangers, kantor yang ada di gedung telah dikonversi melalui kemitraan publik-swasta, dengan perkiraan biaya 20 juta dirham (DH, sekitar US $ 2 juta). Kantor-kantor ini harus dapat menampung hingga 100 perusahaan, yang berbagi tempat dengan beberapa mitra utama proyek, seperti Jejaring Kewirausahaan Maroko dan Asosiasi CEO Wanita Maroko.

Dengan kemitraan universitas-bisnis yang masih sangat terbatas di Maroko, beberapa dana kompetitif yang mengembangkan jenis kolaborasi ini telah diperbarui dalam beberapa tahun terakhir. Ini meliputi hal-hal berikut:

  • Program InnovAct ketiga diluncurkan oleh Asosiasi Penelitian Maroko pada 2011, menurut Erawatch. Sedangkan dua pendahulu program (diluncurkan pada tahun 1998 dan 2005) telah menargetkan usaha kecil dan menengah (UKM), program baru telah memperluas kelompok penerima untuk memasukkan konsorsium perusahaan. UKM diharapkan membayar 50–60% dan konsorsium 80% dari biaya proyek. Skema ini mendorong kolaborasi universitas-industri: perusahaan menerima dukungan logistik dan sarana keuangan untuk merekrut lulusan universitas untuk mengerjakan proyek penelitian mereka. Program ini bertujuan untuk mendukung hingga 30 perusahaan setiap tahun yang beroperasi terutama di industri berikut: metalurgi, mekanik, elektronik dan listrik; kimia dan parachemical; agro-pangan; tekstil; teknologi untuk air dan lingkungan; aeronautika; bioteknologi; nanoteknologi; off-shoring; dan otomotif;
  • Akademi Sains dan Teknologi Hassan II mendanai 15 proyek penelitian pada tahun 2008 dan 2009. Panggilan untuk proposal penelitian mendorong kolaborasi swasta-publik dan mempertimbangkan potensi dampak sosio-ekonomi atau limpahan proyek;
  • Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah menempatkan sejumlah pusat kompetensi di bawah kontrak selama empat tahun untuk menyatukan perusahaan riset publik dan swasta bersama dalam sebuah proyek bersama melalui laboratorium terakreditasi. Ada 18 pusat kompetensi hingga 2010 tetapi sejak itu telah dipangkas menjadi 11 setelah beberapa tidak memenuhi kriteria baru kementerian untuk pendanaan;
  • Jaringan Spin-off dan Inkubasi Maroko (inkubasi Réseau Maroc et essaimage) mendukung inkubasi bisnis, secara umum, dan transfer teknologi melalui spin-off universitas, khususnya. Ini memberikan permulaan dengan modal awal untuk membantu mereka mengembangkan rencana bisnis yang solid. Jaringan ini dikoordinasi oleh CNRST dan mengelompokkan 14 inkubator di beberapa universitas ternama Maroko pada 2015.
Kasus Ilmu Hitam Afrika di Dunia Sepakbola

Kasus Ilmu Hitam Afrika di Dunia Sepakbola

Kasus Ilmu Hitam Afrika di Dunia Sepakbola – Ilmu hitam seringkali digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan nikmat dunia dengan cara yang instan. Mulai dari kekayaan, jabatan, hingga pasangan. Ilmu hitam seringkali menjadi pilihan terakhir bagi orang-orang yang sudah merasa frustrasi dengan usaha mereka yang tidak kunjung membuahkan hasil yang mereka inginkan. Fenomena penggunaan ilmu hitam ini ternyata juga terjadi dalam dunia olahraga yang paling digemari di dunia yakni sepak bola.

Demi mendapatkan kemenangan, melemahkan lawan, atau meningkatkan performa mereka, beberapa pesepak bola rela mengikuti ritual-ritual tertentu. Ilmu hitam ini sangat populer di kalangan pesepak bola yang berasal dari benua Afrika. Tak jarang, mereka mengakui bahwa mereka menggunakan ilmu hitam dan melakukan hal tersebut secara terang-terangan melalui ritual-ritual yang tak masuk akal di lapangan hijau ketika mereka bertanding. Meskipun begitu, penggunaan ilmu hitam tak hanya terbatas di kalangan pesepak bola yang berasal dari Afrika saja. joker388

Kasus Ilmu Hitam Afrika di Dunia Sepakbola

Dalam artikel ini kita akan melihat beberapa kasus yang diyakini sebagai penggunaan ilmu hitam dalam dunia sepak bola.Yuk simak selengkapnya dibawah ini. https://www.mrchensjackson.com/

Emmanuel Adebayor

Kisah Emmanuel Adebayor, pemain yang berposisi sebagai penyerang dan memiliki kewarganegaraan Togo ini dapat dibilang miris. Pada tahun 2014 lalu, Adebayor, yang saat itu menjalani karir bersama klub asal liga Inggris yakni Tottenham Hotspur, menuduh bahwa ibunya telah melancarkan sihir kepada dirinya. Saat itu, performa Adebayor memang terlihat sedang tidak maksimal dan jumlah gol yang ia ciptakan menurun sangat drastis. Alih-alih berlatih dengan lebih keras, ia justru beranggapan bahwa semuanya terjadi karena ulah ibunya yang telah mempraktekkan sihir juju, ilmu sihir yang biasa ditemukan di Afrika, kepada dirinya.

Ibu Adebayor yang bernama Alice, rupanya memang tidak memiliki hubungan yang baik dengan sang pemain, karena, menurut Adebayor, ibunya pernah mengatakan kepada dirinya bahwa karier yang ia jalani sebagai pemain sepak bola tidak akan pernah berhasil. Selain itu, ia juga menuduh bahwa para anggota keluarganya telah merencanakan untuk menguasai harta yang dimiliki Adebayor. Namun, tuduhan yang dilakukan Adebayor itu kemudian dibantah oleh para anggota keluarganya.

Kakak Adebayor yang bernama Kola, mengatakan bahwa ibunda Adebayor merasa sangat sedih atas tuduhan yang telah dilakukan Adebayor. Ia juga menegaskan bahwa selama ini Adebayor tidak peduli terhadap para anggota keluarganya, bahkan sang ibu pun telah diusir olehnya. Entah apa yang sebenarnya telah terjadi, namun jika memang benar menurunnya performa Adebayor disebabkan oleh sihir yang dilancarkan oleh ibunya sendiri, tentu hal ini merupakan drama yang tidak kalah menyedihkan daripada drama dalam sinetron.

Timnas Australia

Pada tahun 1970, timnas Australia melakukan cara yang dapat dibilang “kreatif” demi bisa ikut dalam ajang Piala Dunia pada tahun itu yang diadakan di Meksiko. The Socerroos diyakini telah menggunakan jasa dari dukun untuk mendoakan timnas mereka, sekaligus memberikan pengaruh sihir kepada para lawan mereka di fase kualifikasi. Oleh karena itu, Australia mampu lolos hingga fase akhir kualifikasi, meskipun pada akhirnya, Australia gagal untuk menembus putaran final Piala Dunia saat itu di Meksiko.

Usut punya usut, rupanya sang dukun telah berbalik menggunakan sihirnya ke timnas Australia, yang ternyata telah menolak untuk membayar jasa dari sang dukun. Memang, Australia masih ikut berpartisipasi di Piala Dunia tahun 1974 di Jerman, tetapi, itu menjadi partisipasi mereka di Piala Dunia yang terakhir hingga akhirnya kembali pada tahun 2006 lalu. Mengapa Australia harus menunggu selama itu?

Rupanya, bertahun-tahun setelah kasus yang terjadi di tahun 1970 itu, seorang pembuat film dokumenter asal Australia pergi ke Afrika untuk membayarkan hutang timnas mereka kepada sang dukun. Ini tentu menjadi sebuah pelajaran bagi kalian apabila berniat untuk meminta ilmu sihir kepada seorang dukun, jangan lupa untuk membayarnya terlebih dahulu jika kalian tidak ingin terkena sial.

Moussa Camara

Kali ini, cerita ilmu hitam berasal dari nama pemain sepak bola yang mungkin tak pernah kalian dengar. Moussa Camara adalah pemain yang bermain bersama klub Rayon Sports, di Rwanda. Pada tahun 2016 lalu, klubnya saat itu sedang berhadapan dengan Mukura Victory dalam lanjutan pertandingan di Liga Rwanda. Di akhir babak pertama, Rayon sedang tertinggal dengan selisih satu gol oleh lawannya, tendangan yang dilakukan Camara mengenai mistar gawang, kemudian, terlihatlah satu pemandangan yang ganjil.

Camara berlari tepat ke sisi gawang di mana tendangannya mengenai mistar, kemudian ia terlihat membungkuk dan meletakkan sebuah benda. Tindakan yang dilakukan oleh Camara ini dilihat oleh kiper Mukara, yang langsung mengejar Camara. Entah benda apa yang diletakkan oleh Camara, tetapi tindakannya ini sepertinya berkaitan dengan golnya ketika babak kedua baru dimulai beberapa saat.

Akibat perbuatannya itu, Camara dituduh telah menggunakan ilmu sihir hitam dan akhirnya ia didenda sebesar 100 ribu Francs Rwanda. Meskipun begitu, aksi yang dilakukan oleh Camara tersebut telah berhasil menghindarkan klubnya dari kekalahan.

Suporter Independiente

Berpindah ke Amerika Selatan, kali ini kisah datang dari para suporter Independiente, sebuah klub yang ada di Argentina. Pada tahun 1967, sekelompok suporter tersebut berusaha untuk memberikan kutukan bagi rivak abadi Independiente, Racing Club. Ritual yang mereka lakukan cukup mengerikan.

Mereka mengubur tujuh ekor kucing mati di kandang Racing Club, sebagai upaya untuk memberikan kesialan. Entah berhasil atau tidak, trofi yang diraih Racing Club di tahun itu, trofi Intercontinental Cup, menjadi trofi terakhir yang diraih Racing Club selama 32 tahun terakhir.

Kasus Ilmu Hitam Afrika di Dunia Sepakbola

Derby County

Di periode akhir abad 19, tepatnya pada tahun 1895, klub Inggris, Derby County, memindahkan kandangnya ke Sir Francis Ley’s Baseball Ground. Akibat dari pembangunan kandang baru Derby ini, sekelompok gipsi (pengembara) harus rela kehilangan tempat tinggal temporer mereka dan terusir dari area tersebut.

Karena dendam, sekelompok gipsi itu mengutuk dan memberikan sihir kepada klub berjulukan The Rams tersebut, yang mencegah Derby untuk memenangi trofi. Sihir itu sepertinya berhasil, karena Derby gagal meraih satu trofi pun meskipun mampu menembus final Piala FA sebanyak tiga kali. Akhirnya, di tahun 1946, Derby mengirimkan kapten tim mereka, Jack Nicholson, untuk membujuk para gipsi itu agar menghilangkan sihir mereka. Di tahun yang sama, Derby akhirnya berhasil mendapatkan trofi Piala FA.

Tentunya, penggunaan ilmu-ilmu sihir seperti ini tidak dapat dibenarkan karena tidak menjunjung sportivitas. Tetapi, penggunaan hal-hal seperti ini tidak mudah untuk dipantau dan dihilangkan, karena telah menjadi suatu kebiasaan, khususnya di daerah-daerah tertentu. Ritual-ritual yang berada di luar akal sehat manusia pun rela dilakukan demi keuntungan belaka. Ada baiknya hal-hal seperti ini dijadikan hiburan saja, karena berurusan dengan sihir tentunya merupakan hal yang rumit dan membingungkan.

Fakta Voodoo, Ilmu Gaib dari Afrika Barat

Fakta Voodoo, Ilmu Gaib dari Afrika Barat

Fakta Voodoo, Ilmu Gaib dari Afrika Barat – Karena menonton film-film Hollywood, banyak orang menganggap voodoo dengan pandangan yang keliru. Oleh karena itu, vodoo sering digambarkan sebagai kepercayaan yang misterius dan kelam. Tak hanya itu saja, kepercayaan ini juga sering dianggap sebagai praktik dalam hal-hal yang seperti pengorbanan binatang, mantra berbahaya, dan menggunakan boneka untuk menyakiti orang lain.

Sebetulnya hal itu hanya sebagian kecil dari voodoo dan juga tak sepenuhnya benar. Faktanya, voodoo bukan sekedar ilmu untuk menyakiti orang lain. Ada banyak hal lain mengenai voodoo yang tidak banyak diketahui. Berikut ini adalah penjelasannya. gaple online

Fakta Voodoo, Ilmu Gaib dari Afrika Barat

Jenis Voodoo Paling Berpengaruh

Ada 3 jenis utama voodoo, dan masing-masing memiliki pengaruh dari tempat yang berbeda. Voodoo dari Afrika Barat masih banyak dipraktikkan oleh sekitar 30 juta orang khususnya di negara seperti Ghana dan Benin. www.benchwarmerscoffee.com

Voodoo yang ada di Louisiana, Amerika Serikat berbeda lagi. Walau sebenarnya berasal dari Afrika Barat, Voodoo jenis ini sudah banyak menyerap pengaruh dari pendatang Spanyol dan Perancis serta populasi Creole. Lalu ada juga voodoo Haiti yang menyerap pengaruh Perancis dan Kristiani.

Aspek Kemiripan Voodoo dengan Kristiani

Bila dilihat sekilas, Voodooo seolah tak ada kaitannya dengan agama lain. Namun, sebenarnya ada kemiripan yang terlihat di antara keduanya. Banyak tradisi, kepercayaan, dan tokoh Kristen telah merasuk dalam Voodoo Haiti dan Louisiana.

Dalam Voodoo ada Aida Wedo atau Perawan Maria jika dalam agama Kristen. Mereka juga mengenal Legba yang juga mirip dengan tokoh Santo Petrus. Dalam Voodoo, roh kudus yang diyakini mereka sebagai penghubung disebut dengan loa atau lwa. Dalam kepercayaan Voodoo di Afrika Barat, mereka yakin bahwa ada satu Tuhan yang berkuasa atas segalanya.

Boneka Voodoo Bukan Semata-mata untuk Mencelakai

Boneka voodoo selama ini dianggap seperti boneka santet. Padahal fungsinya bukan semata-mata untuk mencelakai orang. Boneka ini sebenarnya mempunyai banyak sekali tujuan dan kegunaan, namun umumnya yang bersifat kebaikan. Dapat digunakan untuk membawa cinta, perlindungan, kesuksesan dan sebagai sarana pengobatan.

Boneka voodoo sendiri sebenarnya bukanlah benda yang mistis, gaib, atau bersifat kelam. Tapi sama dengan hal-hal atau simbol-simbol lainnya, boneka voodoo juga bisa menjadi kelam jika orang yang menggunakannya memang orang jahat.

Penganut Voodoo adalah Pelayan Arwah

Orang yang mempraktikkan voodoo sering dianggap memiliki kemampuan yang membuat mereka mampu memerintahkan arwah untuk melakukan permintaan mereka. Namun fakta sebenarnya justru kebalikannya. Para penganut voodoo menganggap diri mereka sendiri sebagai pelayan arwah.

Mereka sebenarnya tidak memerintahkan para arwah untuk melakukan apapun, tapi mereka justru memberikan persembahan, penghormatan, lalu memohon sesuatu. Pendeta Voodoo harus menjalani pelatihan yang sangat panjang sebelum mempraktikkan ritual apapun yang membuat mereka mampu berkomunikasi dengan arwah.

Voodoo Juga Digunakan Sebagai Penyembuhan

Pada dasarnya, Voodoo sebenarnya berkisar tentang penyembuhan dan herbalisme. Salah satu alasan utama untuk memanggil arwah dalam ritual voodoo adalah untuk memohon bantuan agar menyembuhkan mereka yang sakit dan terluka. Penyembuhan di sini bisa bersifat spiritual ataupun fisik. Jadi praktik voodoo dapat menyembuhkan patah hati atau bahkan mengubah takdir seseorang agar bisa lebih baik serta penyembuhan tubuh atau badan.

Pendeta Voodoo juga mengakui bahwa mereka bukanlah orang yang terbaik dalam hal mendiagnosa ataupun melakukan pengobatan. Mereka juga akan merekomendasikan pengobatan dan perawatan modern bila menurut para pendeta tersebut kondisinya sudah tidak mampu mereka tangani.

Tidak Ada Sihir Hitam ataupun Putih

Banyak budaya mengenali sihir putih sebagai sihir bersifat baik dan sihir hitam sebagai sihir bersifat buruk. Namun, dalam voodoo sebenarnya tidak ada hal ini. Ketika arwah diperintahkan untuk melakukan hal yang tidak baik oleh orang jahat, maka ini disebut sihir merah. Warna arwah tersebut menjadi merah, dan saat seorang pendeta kerasukan arwah jahat tersebut, mata mereka berubah menjadi merah.

Terkadang arwah yang baik bisa berubah jahat karena permintaan seseorang. Hal ini juga berlawanan dengan ajaran voodoo yang sebenarnya yaitu tentang kebaikan dan kemurahan hati. Tugas dari pendeta voodoo adalah untuk melenyapkan sihir merah sebelum melukai seseorang.

Ular Dalam Voodoo Bukan untuk Kesan Seram

Umumnya pendeta Voodoo terlihat menari dengan ular dalam ritual tertentu. Namun, hal ini bukan karena ular sering dikaitkan dengan sesuatu yang jahat atau kelam. Sebaliknya, Voodoo mengenal Damballa atau Danballa sebagai dewa ular. Ia dipercaya sebagai pencipta dunia, menciptakan air dari kulitnya, dan bintang di langit dari gulungannya.

Ia menikah dengan Ayida Wedo atau pelangi dalam sebuah cinta abadi yang menggambarkan keseimbangan antara pria dan wanita. Damballa menggambarkan kebijaksanaan pikiran dan dikaitkan dengan simbol-simbol seperti warna putih, telur, tulang, dan gading. Ia juga membawa jiwa yang telah mati menuju dunia akhir.

Pengorbanan Binatang

Pengorbanan binatang selalu menjadi bagian penting dalam ritual voodoo. Namun alasannya bukan karena kecintaan terhadap kematian atau darah. Mereka percaya bahwa loa menggunakan energi saat berkomunikasi dengan manusia, serta untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

Pengorbanan binatang dan mempersembahkannya kepada loa dipercaya dapat menggabungkan kekuatan kehidupan binatang dan loa sehingga mengembalikan kekuatan arwah. Daging dan darah binatang persembahan tersebut biasanya dimasak dan dimakan bersama-sama sebagai bagian dari ritual.

Voodoo Diterima oleh Gereja Katolik

Mungkin hal ini terdengar aneh, namun faktanya gereja Katolik menerima Voodoo. Hal ini ditunjukan paling jelas saat Paus Yohanes Paulus II mengakui “kebaikan mendasar” dalam praktek dan ajaran Voodoo, kemudian Paus juga menghadiri upacara Voodoo pada tahun 1993. Pandangan gereja terhadap Voodoo pun berkembang dengan tujuan membangun hubungan yang baik antara umat Katolik dan lain-lain di Afrika sebagai tempat lahirnya Voodoo.

Fakta Voodoo, Ilmu Gaib dari Afrika Barat

Penemu Voodoo

Maria Laveau mungkin adalah nama yang paling sering dikaitkan dengan Voodoo pada era modern saat ini. Maria Laveau lahir di perkebunan daerah New Orleans, ia adalah keturunan dari seorang ibu yang menjadi budak asal Creole dan seorang ayah yang memiliki darah campuran setengah kulit hitam amerika. Yang menjadikan Maria Laveau terkenal adalah karena dia menggunakan kemampuan voodoo yang dia miliki baik itu secara ritual, pengobatan, bahkan sampai makanan bagi tunawisma.

Maria Laveau menikah pada usia muda tetapi secara misterius suaminya menghilang, setelah itu Maria menikah lagi dan mempunyai 15 orang anak. Salah satu anak Maria Laveau mengikuti jejak ibunya menjadi ahli Voodoo. Namun karena rupanya sangat mirip dengan Maria Laveau, banyak orang yang meyakini bahwa itu hanya akal-akalan Maria Laveau untuk menutupi jati dirinya yang mampu hidup abadi.

Voodoo Zombies

Mungkin kebanyakan dari kalian menanggap bahwa zombie hanya ada dalam game dan film yang bertema horror, namun di dunia Voodoo gagasan tentang zombie telah berkembang sejak dulu di Haiti. Zombie itu ada, namun mereka tidak akan menyerang dan memakan manusia. Mereka hanyalah manusia yang telah kehilangan kesadaran diri, kecerdasan dan jiwanya. Percaya tak percaya mereka merupakan orang yang telah meninggal tetapi dihidupkan kembali oleh pendeta Voodoo untuk dipekerjakan sebagai budak.

Untuk melakukan hal ini, pendeta tersebut menggunakan suatu bubuk misterius yang diyakini dibuat dari tengkorak bayi yang telah dihancurkan, kadal biru, kodok, itching pea (sejenis anggur eksotis), dan racun dari ikan buntal.

Tuduhan Ilmu Sihir Terhadap Anak di Afrika

Tuduhan Ilmu Sihir Terhadap Anak di Afrika

Tuduhan Ilmu Sihir Terhadap Anak di Afrika – Tuduhan ilmu sihir terhadap anak-anak di Afrika telah mendapat perhatian internasional yang meningkat pada dekade pertama abad ke-21. Fenomena perburuan penyihir di Afrika Sub-Sahara memang sudah tergolong kuno, tetapi kasus ini dilaporkan terus meningkat.

Praktek

Laporan terbaru oleh UNICEF, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Save the Children and Human Rights Watch juga menyoroti kekerasan dan pelecehan terhadap anak-anak yang dituduh melakukan sihir di Afrika. Tuduhan sihir di Afrika adalah masalah yang sangat serius karena penyihir secara budaya dipahami sebagai lambang kejahatan dan penyebab semua kemalangan, penyakit, dan kematian. Akibatnya, penyihir menjadi orang yang paling dibenci dalam masyarakat Afrika dan dikenakan hukuman, penyiksaan, dan bahkan dibunuh. daftar slot

Tuduhan Ilmu Sihir Terhadap Anak di Afrika

Para korban tuduhan sihir di masyarakat Afrika biasanya adalah orang tua, orang cacat, albino, dan siapa pun yang dianggap berbeda. Dalam beberapa tahun terakhir karena dampak urbanisasi yang cepat, penurunan ekonomi, serta pandemi HIV / AIDS, semakin banyak anak-anak menjadi korban tuduhan sihir, terutama anak yatim. Faktor-faktor lain dari munculnya tuduhan ini termasuk munculnya pengkhotbah karismatik seperti Helen Ukpabio, konflik sosial dan kemunduran sistem pendidikan. Film yang terinspirasi oleh agama juga melegitimasi kepercayaan tentang penyihir anak-anak. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Anak-anak yang menjadi korban tuduhan sihir lebih rentan daripada korban dewasa karena mereka tidak dapat membela diri karena dihadapkan dengan kekerasan fisik dan psikologis dari keluarga dan komunitas mereka. Skala besar dan intensitas perburuan penyihir yang baru-baru ini menargetkan anak-anak diklasifikasikan sebagai belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah tertulis.

Anak-anak yang dituduh melakukan sihir akan dihadapkan dengan ritual pengusiran setan yang kejam oleh para pendeta Pentakosta-Karismatik Afrika yang memadukan agama Kristen dengan kepercayaan sihir Afrika. Eksorsisme semacam itu bisa termasuk penahanan, dibiarkan kelaparan, dibuat untuk meminum zat berbahaya atau bahkan dibakar dengan bensin. Dalam kasus lain, anak-anak diusir dan akhirnya hidup di jalanan, diperdagangkan dan dalam beberapa kasus mereka dibunuh.

Angola

Di Angola, banyak anak yatim yang dituduh melakukan sihir dan telah kerasukan setan oleh kerabat mereka. Berbagai metode digunakan untuk menghukum anak-anak tersebut: dibiarkan kelaparan, pemukulan, zat yang tidak diketahui digosokkan ke mata mereka atau dirantai atau diikat. Banyak dari mereka yang ditolak oleh keluarga mereka dan berakhir di panti asuhan serta diasingkan oleh penduduk.

Gambia

Di Gambia, sekitar 1.000 orang yang dituduh sebagai penyihir dikurung di pusat-pusat penahanan pemerintah pada Maret 2009. Mereka dipaksa untuk minum ramuan halusinogen yang tidak diketahui, menurut Amnesty International. Mereka kemudian dipaksa untuk mengaku sebagai tukang sihir, beberapa juga dipukuli dengan kejam.

Nigeria

Di Nigeria, Helen Ukpabio dan para pendeta Pentakosta lainnya telah menyebarkan kepercayaan sihir Afrika ke dalam ajaran Kristen mereka, yang menghasilkan kampanye kekerasan terhadap para pemuda Nigeria. Anak-anak dan bayi yang dianggap jahat akan dilecehkan, ditinggalkan, dan bahkan dibunuh.

Para pengkhotbah menghasilkan uang dari ketakutan masyarakat, dengan menyediakan layanan pengusiran setan yang mahal dari orang tua mereka dan komunitas mereka. Aktivis HAM yang menentang praktik ini diancam dan beberapa dari mereka, seperti humanis Leo Igwe, dikepung dan dilecehkan oleh polisi. Satu sumber memperkirakan 15.000 anak-anak di Delta Niger saja telah dipaksa hidup di jalanan karena tuduhan sihir.

Anak-anak dibawa ke gereja-gereja di mana mereka mengalami penyiksaan yang tidak manusiawi dan merendahkan atas nama ‘pengusiran setan’. Mereka dirantai, dibiarkan kelaparan, disiksa dengan parang, digantung atau bahkan dibunuh.

Humanis Leo Igwe mengatakan bahwa di negara bagian Akwa Ibom dan negara bagian Cross River di Nigeria, adan sekitar 15.000 anak yang dicap sebagai penyihir dan sebagian besar dari mereka akhirnya ditinggalkan dan dilecehkan di jalanan. Sebuah film dokumenter yang ditayangkan di Channel 4 dan BBC, Saving Africa’s Witch Children, menunjukkan karya Gary Foxcroft dan Stepping Stones di Nigeria dalam menangani pelanggaran ini.

Sierra Leone

Di Sierra Leone dan negara-negara tetangga, anak-anak muda yang selamat dari epidemi ebola sering dituduh menderita penyakit. Menurut konstruksi empiris yang diperdebatkan, bayi yang sakit cenderung memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik karena mereka memiliki ilmu sihir.

Efek pembersihan penyihir mungkin berlangsung selama bertahun-tahun dalam arti bahwa para ibu cenderung merawat bayi mereka dengan harapan dan kepedulian yang lebih nyata. Oleh karena itu banyak bayi yang, sebelum kedatangan witchfinder, mungkin telah diselamatkan jika para ibu memiliki hati dan tidak akan berhenti untuk merawat bayi mereka, sekarang bayi akan bertahan hidup justru karena mereka akan menerima perhatian terbaik, seperti para ibu sekarang yang percaya bahwa anak-anak yang tersisa telah bebas dari sihir.

Kongo

Di Republik Demokratik Kongo, diperkirakan ada 25.000 anak tunawisma yang hidup di jalanan ibu kota. Dari jumlah tersebut, 60% dikeluarkan dari rumah mereka karena tuduhan memiliki ilmu sihir. Tuduhan ilmu sihir adalah satu-satunya alasan yang bisa dibenarkan sebagai penolakan untuk menampung anggota keluarga, tidak peduli seberapa dekat hubungannya. Akibatnya, 50.000 anak dikirim ke gereja untuk pengusiran setan.

Etiopia

Di Ethiopia, Mingi adalah kepercayaan tradisional di antara orang-orang berbahasa Karo yang berbicara Omotic dan Hamar di Ethiopia selatan bahwa orang dewasa dan anak-anak dengan kelainan fisik adalah manusia yang tidak murni. Anak-anak yang memiliki kelainan fisik dibercaya akan memberikan pengaruh jahat pada orang lain, sehingga bayi cacat secara tradisional dibuang tanpa penguburan yang layak. Anak-anak dibunuh melalui pemisahan permanen paksa dari suku dengan ditinggalkan sendirian di hutan atau dengan ditenggelamkan di sungai.

Alasan mereka dinyatakan tidak murni diakibatkan karena kelahiran di luar nikah, kelahiran kembar, erupsi gigi di rahang atas sebelum rahang bawah, dan cacah gigi di masa kecil.

Tuduhan Ilmu Sihir Terhadap Anak di Afrika

Solusi yang Memungkinkan

Intervensi sampai sekarang telah dibatasi dan dilokalkan seperti rumah-rumah persembunyian yang dikelola oleh Safe Child Africa dan mitra mereka di Negara Bagian Akwa Ibom di Nigeria oleh Uskup Emílio Sumbelelo dari Gereja Katolik St. Joseph, Keuskupan Katolik Roma di Uje, Angola, dan oleh Afrika Outreach di Malawi. Menyusul distribusi film dokumenter tentang topik tersebut, seperti “Saving Africa’s Witch-Children” (2008) dan “Dispatches: Return to Africa’s Witch Children”, kesadaran global tentang masalah tuduhan sihir terhadap anak di Afrika telah tumbuh sebagaimana dibuktikan oleh laporan UNICEF dan UNHCR.

Menurut Dr. Erwin Van der Meer, seorang peneliti di Universitas Afrika Selatan, ada kemungkinan bahwa meningkatnya kesadaran global akan masalah tuduhan penyihir anak di Afrika pada akhirnya akan mengarah pada lebih banyak inisiatif untuk membantu para korbannya. Namun demikian, sama pentingnya untuk mengatasi faktor-faktor sosial-ekonomi, politik dan lingkungan yang mendasari dan berkontribusi terhadap masalah ini.

Van der Meer menyarankan bahwa, populasi umum di negara-negara yang masih memiliki kepercayaan terhadap sihir anak, perlu disadarkan bahwa penyiksaan dan pembunuhan anak-anak tidak dapat diterima. Ini dapat dilakukan dengan kampanye kesadaran dan pencegahan melalui konferensi dan pendidikan teologis dengan dukungan dari para pemimpin agama. Peradilan, organisasi hak asasi manusia, masyarakat sipil, dan pemerintah lokal dan nasional juga dapat membantu hal ini.